Jawa Barat Daily – Pemerintah Brasil melalui Kantor Pembela Umum Federal (DPU) mengancam akan membawa kasus kematian warganya, Juliana Marins, ke jalur hukum internasional. Langkah ini diambil setelah muncul dugaan kelalaian dalam proses evakuasi jenazah Marins yang jatuh di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB), Indonesia.
Juliana Marins (26), pendaki asal Brasil, dilaporkan meninggal dunia setelah tergelincir dan jatuh dari ketinggian sekitar 600 meter saat mendaki Gunung Rinjani pada 21 Juni 2025. Namun, evakuasi jenazahnya baru berhasil dilakukan empat hari kemudian, yaitu pada 25 Juni 2025.
Brasil Pertanyakan Prosedur Penanganan di Indonesia
Menurut keterangan resmi DPU, pemerintah Brasil menilai terdapat kejanggalan dan potensi kelalaian dalam penanganan musibah tersebut. Mereka juga mengkritisi lambatnya proses evakuasi serta minimnya informasi yang diberikan kepada keluarga korban.
"Kami mempertimbangkan untuk membawa kasus ini ke Komisi Hak Asasi Manusia Antar-Amerika (IACHR) jika ditemukan unsur kelalaian atau pelanggaran HAM," ujar perwakilan DPU dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (1/7).
Autopsi yang dilakukan di Indonesia menyebutkan bahwa Marins meninggal sekitar 20 menit setelah jatuh akibat luka berat di kepala dan tubuh. Namun, keluarga korban mendesak dilakukan autopsi ulang di Brasil guna memastikan penyebab kematian dan menilai apakah ada kelalaian dalam pertolongan pertama.
Koordinasi dengan Jaksa Agung Brasil
Pihak DPU juga telah berkoordinasi dengan Kantor Jaksa Agung Brasil (AGU) untuk menyusun langkah hukum selanjutnya. Dalam waktu dekat, pemerintah Brasil berencana mengadakan pertemuan dengan otoritas hukum serta lembaga perlindungan warga negara di luar negeri untuk menentukan apakah akan melanjutkan kasus ini ke ranah internasional.
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Indonesia belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan pemerintah Brasil tersebut. Namun, sumber dari otoritas SAR di NTB mengklaim bahwa kondisi cuaca ekstrem dan medan yang sulit menjadi alasan keterlambatan evakuasi.
Desakan Transparansi dan Evaluasi Layanan SAR
Kasus ini menjadi sorotan internasional, terutama terkait standar keselamatan dan respon cepat dalam pendakian gunung di Indonesia. Pemerintah Brasil menekankan pentingnya transparansi dan perbaikan sistem evakuasi serta keselamatan bagi wisatawan asing.
"Tragedi ini tidak boleh terulang. Pemerintah Indonesia harus bertanggung jawab dan mengevaluasi SOP penyelamatan di lokasi wisata ekstrem," tegas juru bicara DPU.
Editor : Qurrota A'yun
Post a Comment